sepucuk surat cinta digital

image source: tumblr


"Kamu sering ngatain aku alay, terus kamu kenapa nerima alay?"
"Emangnya nerima orang cuma liat dari tampangnya? Ga liat dari usahanya?"


Karena orang-orang bisa saja datang dan kemudian pergi,
Setelah itu aku harus membiasakan diri lagi.
Aku takut itu kejadian sama kamu juga.
((Aku gatau aku sanggup apa ngga ngelepasin kamu kalo kamu memutuskan buat pergi.))

Disatu sisi, aku juga takut malah aku yang memutuskan buat pergi.
Dan berhujung dengan menyakiti serta rasa sesal lagi.

Aku mau nyoba,
Maka dari itu, tuntun aku, ya?

Pelan-pelan aja, tidak usah terlalu terburu-buru.
Jatuh cinta sedikit-sedikit saja, tidak usah langsung banyak rasa yang menyerbu.


"Gausah terlalu sering mengungkapkan, nanti bisa jadi gampang bosan.
Sesekali aja, gapapa, tapi sekalinya kalo ngomong, kamu harus bener-bener serius mengartikannya."

Ingat kataku? :)


Dengan post ini, aku ingin meminta tolong,
Jangan pernah buat perkataan yang bahkan kamu sendiri tidak tahu bisa menepatinya.
Jangan pernah menebar janji.

Serta,
Jangan pergi
1:32
-V.

0 Comments:

Post a Comment