tersesat

image source: tumblr


Halo, yang disebrang sana.
Bagaimana keadaanmu?
Jangan tanyakan aku, karena aku sendiri pun tidak tahu.

Tenang saja,
Aku tidak sedang menangis.
Aku baik-baik saja, walaupun aku tidak tahu apakah nyata atau terpaksa.

---

Ingat saat aku menanyakan menurutmu dari poin 1-10,
berapa nilai kamu mengenal aku?

Sesungguhnya, ada beberapa alasan.
Namun aku sendiri pun mungkin takut mengatakan itu.

Aku tanyakan sekali lagi boleh ya?
Seberapa kamu mengenal aku?
Seberapa kamu bisa membaca aku?
Coba sebutkan semua hal yang kamu tahu tentangku.
Apakah itu semua adalah hal yang pernah aku sebutkan padamu?

Tahukah kamu aku menyukai warna hijau tosca & biru langit jika aku tidak memberitahumu?
Tahukah kamu aku menyukai suara ombak dan music box jika aku tidak bercerita?
Tahukah kamu aku kecewa terhadap sesuatu jika aku tidak menunjukkan itu?

Tahukah kamu aku lebih memilih untuk bercerita langsung daripada mengetiknya?
Tahukah kamu aku dapat berfikiran yang macam-macam diatas jam 2 pagi?
Tahukah kamu apa saja yang dapat aku lakukan saat aku sedang berada dikeadaan seperti ini?

Tahukah kamu ketakutanku yang paling utama adalah mengecewakan orang tua?
Tahukah kamu aku sangat membenci diriku atas kecerobohanku sendiri?


Apakah kamu bisa membedakan mana senyum tulus dan mana yang tidak diwajahku?
Atau semuanya nampak sama olehmu?
Dapatkah kamu membaca kesedihan yang tidak aku ungkapkan?

---

Kamu pernah bilang kamu bisa membaca aku dari sorot mataku, benarkah?
Apakah kamu yakin akan hal itu?
Karena aku sendiri pun ragu..

Aku mengatakan aku baik-baik saja,
Aku katakan aku bisa melewatinya,
Tapi apakah kamu tahu?
Aku sendiri bahkan tidak yakin aku mampu.

Jiwaku hadir.
Tapi ragaku tidak disana.
Pikiranku tidak clear.
Hatiku mati rasa.


Bisakah kamu menolongku?

0 Comments:

Post a Comment