image source: tumblr



Penat.
Tidak bisa diungkapkan lewat chat.
Rindu yang terpisahkan jarak lebih dari 600 kilometer,
Tidak bisa dilontarkan hanya dengan 160 karakter.

Aku ingin pulang,
Bertemu dengan orang-orang yang dengan melihat wajahnya saja dapat membuatku tenang.
Aku ingin pulang,
Bercanda dengan sepupuku, si kecil yang selalu menyapaku riang.

"Kan masih bisa telefon,"
kata suara disebrang sana

Ah, aku tidak suka,
Berinteraksi dengan batasan kamera.

Aku juga benci,
Karena suara saja tidak mengobati.

Aku ingin wujud asli.


29 Oktober 2015. 00:17
-V.

ingin pulang

image source: tumblr

Tidak jarang aku melihat postingan teman-temanku yang membagikan screenshot betapa manisnya perlakuan seorang pria terhadap wanita,
"Aduh, kapan ya gue diginiin cowo", 
"Masih ada gak ya cowok kayak begini", 
atau bahkan "Sisakan hamba satu cowo seperti ini ya Allah", 
sudah tidak asing lagi kubaca pada captionnya.

Lalu ada satu,
Seseorang yang selalu berhasil membuat saya tersipu malu.
Seseorang yang (katanya) selalu ingin membuat saya tertawa.
Seseorang yang malah menyukai kekurangannya saya.

Bersyukur? Jelas, iya.
Takut? Iya juga.

Sekarang ku tanya,
Siapa yang tidak takut kehilangan seseorang yang jika sedang bersamanya, kamu nyaman?
Siapa yang tidak takut kehilangan seseorang yang jika kamu menatapnya, senyummu berkembang?

Orang ini tidak sempurna, sama halnya dengan saya,
Namun yang aku tahu jelas, dia mengerti bagaimana memperlakukan dengan baik lawan jenisnya.

Bukan, 
bukan seseorang yang selalu memasang sikap manis pada setiap wanita,
Hanya saja, menurutku,
Dia adalah seseorang yang mengerti bagaimana caranya membuat "target"nya jatuh cinta.

((uhuk.))

Aku tidak mengerti apa yang ada dipikirannya, 
walaupun seringkali aku berharap aku bisa membacanya.
Bagaimana aku tidak heran, 
mengapa dia bisa jatuh hati pada seorang gadis yang bahkan selalu merasa dirinya kurang?

Dia..
Seseorang yang tidak malu berbuat hal konyol untuk membuatku ceria,
Seseorang yang tidak gengsi untuk mengalah dan tidak kekeuh memenangkan egonya,
Seseorang yang tidak suka membiarkan aku sendirian,
Seseorang yang tidak segan melakukan banyak pengorbanan.

Dia..
Seseorang yang tatapannya membuat jantungku berdegup tidak karuan,
Seseorang yang membawakan coklat saat aku merasa rindu rumah dan ingin pulang,
Seseorang yang menunjukkan kecemburuan karena dia bilang takut kehilangan,
Seseorang yang membelikan makanan dan mengantarkannya saat aku sedang sakit, walaupun dirinya pun kesusahan untuk menyempatkan.

Dan juga..

Dia..
Seseorang yang aku temui di depan rumahku keesokan harinya, 
walaupun harus menempuh jarak sekitaran satu jam dari rumahnya, 
saat malam kemarin aku berkata aku membutuhkan teman.



Dia.. yang terbaik walau dengan ketidaksempurnaannya,

Dan ya,
mungkin aku jatuh cinta.

-V.

terbaik dengan ketidaksempurnaan

Hello bloggers!
Been hectic with all those collage-or-school-activity, don't you?

Hiyaaah!
Disini gue mau berbagi lagi cerita tentang salah satu pantai yang gue baru aja explore skitar (ga nyampe) sebulan yang lalu. Yep, masih di Malang tentunya! Gila ya di Malang gue gatau deh ada berapa pantai totalnya, belom selesai gue explore bbrp pantai, ada aja pantai yang baru ditemuin sm orang terus di jadiin tempat wisata...

Well, kalo kalian langsung berfikir "anjir ni anak jalan jalan mulu di Malang ga kuliah apa yak", gue ga menyalahkan kalian kok hahaha karena temen-temen gue di Jakarta pun juga banyak yang beranggapan yang sama. Tenang tenang, gue kuliah kok, gue masih menjalani kewajiban mengerjakan tugas-tugas gue, melaksanakan amanah org tua buat kuliah yg bener. Tapi ga ada salahnya dong yakan mengeksplore tempat rantauan disela-sela kuliah? :P

Alhamdulillah, Tuhan masih mengizinkan gue mengeksplor salah satu (lagi) pantai terindah yang pernah gue kunjungin. Sekarang gilirannya...
Pantai 3 Warna!
Pantai 3 Warna
Desa Sendangbiru, Kecamatan Sitiarjo, Malang Selatan
May 2nd, 2015. 9:45 a.m.

Pantai ini terkenal sama wisata snorklingnya. soalnya emang indah bgt sih! Duh maklum deh norak soalnya emang ini pengalaman pertama gue snorkling sih hahaha. Karangnya masih bagus banget. Walaupun yang ada cuma karang karang yang keras gitu tapi yaa bagi kalian kalian yang emang belum pernah snorkling pasti bilang keren, hehehehe ~~__~~

Karena pantai 3 warna kalo lewat dari jam 2 siang udah gaboleh ada lagi pengunjung yang masuk, dan karena emang snorkling itu enaknya pagi, jadi yaa gue mutusin buat mendingan ngecamp semalem dulu. Nah, ngecamp-nya ini di Pantai Gatra. Tapi kalo kalian mau ngecamp di Pantai Gatra, kalian harus bayar camp areanya sebesar IDR 50k. Kalo kalian gapunya tenda camp, kalian bisa sewa disini dgn harga IDR 25k. Orang-orang sana pinter banget nyari peluang bisnis ya, haha.

Akses ke pantai ini sama aja kayak ke Pantai Clungup (yang sekarang berubah nama jadi Pantai Gatra) yang udah gue ceritain di post sebelumnya. Tapi ada yang bikin beda buat Pantai ini. Pantai ini semacam pantai khusus gitu deh, masih dijaga banget sama warga. Jauh banget bedanya sama cerita gue ke Pantai Clungup yang masih sepi banget waktu itu, kmrn gue ke tempat yang sama, udah ruwaaame sekali. Bahkan saat gue nyampe di post tempat tiketnya, penjaganya bahkan nanya "Mba mas udah ada yang nelfon kesini sebelumnya?", whoa, secepet itu perkembangannya pantai ini men, sampe skrng kalo mau kesana ada sistem booking-an. Bahkan kata penjaganya, ada yang udah booking camp area dari sebulan yang lalu. wth..

Nah, kalo sekarang sih, sebelum kalian masuk ke Pantai Gatra-nya, kalian bakal diitungin barang-barang-yang-berpotensi-menjadi-sampah kayak plastik, botol, kertas minyak, dsb. Barang-barang yang kalian bawa itu bakal diitungin jumlahnya, dan kalian harus bawa dengan jumlah yang sama saat keluar pantai nanti.
"Hi! From Mini Stitch"
Taken at Gatra Beach
Desa Sendangbiru, Kecamatan Sitiarjo, Malang Selatan
May 1st, 2015, about 04.30 p.m.

Kalo mau ke pantai 3 warna mesti pake guide, 1 guide cuma bisa buat maksimal 10 orang, dan 1 guide bayarnya IDR 75k. Gue dan temen-temen kmrn pas booking guide sih katanya kira-kira dapet yang jam 10an.. tp alhamdulillah, sekitaran mungkin jam 8 atau stgh 9 atau jam 9 (gw lupa wkwk) guidenya nelfon salah satu temen gue. Katanya kita disuruh siap2, yauwesss deh cuss pasang sunblock dll.

Nah, jadi nnti guidenya ini nyamperin ke camp kita. Tenda dan barang2 kecuali barang berharga bisa ditinggalin aja selama kita di pantai 3 warna, alhamdulillah gak ilang kok :3
Dari camp ke pantai 3 warna ini katanya ada 2 akses, satu ngelewatin (semacam) hutan gitu dibalik tebing sama satunya lagi yg bisa ngelewatin 3 pantai lainnya. Gue sih dapetnya yang ngelewatin hutan. Beberapa hari setelah gue ke pantai 3 warna, temen gue kesini juga dan doi dapetnya yang ngelewatin 3 pantai lagi gitu. Pantai-pantainya bagus-bagus bangeeet sih emang, tapi ya jalannya mesti muter gitu dan semakin jauh dibandingin sama yang ngelewatin hutan.

Kebetulan gue jalan ke pantai 3 warnanya pas banget abis gerimis rintik-rintik waktu pagi, alhasil jalan dihutannya itu penuh lumpur dan beceeeekkk. Too bad I didn't take any photos, udah keburu sibuk sama melindungi diri utk ngga jatoh ke lumpur :"")
Perjalanan ngelewatin hutannya memakan waktu sekitar 45menit sampe 1 jam-an.. hee lama yah, itu juga karena jalannya yang becek sih. Siap-siap aja deh kalian mandi keringet sepanjang perjalan ngelewatin hutan ini. Tapi, kalo kalian udah sampe... aaaah! serius deh, kebayar! Pantainya masih baguuus banget! Pasirnya masih bagus banget juga, ga kotor samsek. Karena orang-orang yang dateng ke pantai ini dibatesin, makanya ga rame-rame banget. Kalian masih bisa nemuin spot yang kosong dimana background utk fotonya ga keliatan org lain, kok. :'D
The water looks like a carpet, doesn't it? >.<
Taken at 3 warna beach
May 2nd, 2015. 9:48 a.m.

And yes! The beach was so beautiful. Orang-orang sana nyebut pantai 3 warna karena emang warna air pantainya yang merupakan paduan dari tiga warna yaitu putih, biru muda, dan biru tua. Warna-warna tersebut juga jadi batasan kedalaman pantai. Snorkling disini... well, masih bisa dibilang bukan tempat yang pro untuk snorkling karena ikan-ikannya masih dikit, kebanyakan karang yang keras. Tapi buat orang yang belum pernah snorkling, dengan pantai yang bagus dan biaya yang murah ini (snorklingnya cuma IDR 15k), kalian ga akan nyesel, kok! ;)

Oh, I found Dory fishes!!! Tapi sayang saya gak videoin waktu nemu ikan Dory-nya >.<
Well.. you guys ever watched Finding Nemo, right? kkkkk

Another place explored,
Mission completed! Yeay :D
Buat kamu kamu yang belum pernah bereksplorasi, cobain deeeh! Sebelum kamu ga ada waktu atau ga ada tenaga.. Mengeksplor suatu tempat bisa bikin mumet kamu hilang sementara. Gausah muluk-muluk pergi ke luar negeri, di Indonesia aja bagus-bagus kok tempatnya. Hihi.
That's it.
Cukup itu aja yang bisa saya ceritakan dari Pantai 3 Warna Malang. 
Kalo mau tau lebih banyak, ya kesana sendiri dooong!

Very well then, see you on my next #ExploreMalang! :D


xoxo



#ExploreMalang, part 6 -- Pantai 3 Warna

image source: tumblr


...
Pernah berfikir dengan pola yang "sebaliknya"?
Contohnya, saat kita melihat beberapa orang tersenyum, tertawa, atau bahkan terbahak,
Apakah kita pernah berfikir bahwa orang tersebut sebenarnya tidak bahagia?

Apakah kau pernah berfikir bahwa orang yang selalu ceria dan selalu menyemangati orang lain,
sebenarnya adalah orang yang merasa sepi?
Hanya saja mereka tidak berani menunjukkan diri.

Senyum, bagi sebagian orang,
sekarang cuma dijadikan sebuah topeng.
Bagaikan sebuah plaster yang terpampang di muka,
Biar orang-orang tidak bisa menerka perasaan mereka yang sebenarnya.

Tapi,
Kenapa sekarang makin banyak orang yang berpura-pura?



created on 20/11/12
I just found it today

V.

pura-pura


Kamu gabisa selalu bertindak sesuai kemauan kamu,
kamu gabisa ngarepin semuanya berdasarkan pola pikir kamu,

Mungkin dipikiran kamu, apa yang divisualisasikan di otak kamu itu lah yang paling bener,
tapi bisa jadi pendapat orang itu berbeda.
Kamu ngeraguin keputusan orang-orang karena berbeda dengan rencana keputusan kamu,
tapi kamu juga gabisa memprediksi gimana kedepannya, kan?

Ada orang yang ngeliat dari hasil,
cuma beberapa yang ngeliat dari proses.
"Mereka ga salah milih keputusan kayak gitu? Nanti blabalablalbalba..." pasti ga jarang kan dari kalian yang berfikiran negatif akan tindakan seseorang?
Tapi ya gimana ya, disini kalian seharusnya juga bisa ngeliat dari sisi positif..


Everyone deserves a chance.

Maybe you're good, kamu menilai diri kamu pantas, tapi jangan pernah sesekali menilai orang lain tidak pantas. Biarlah mereka berkembang, tapi juga jangan biarkan dirimu menjadi arang.
Kamu pun juga harus tetap mengembangkan potensi kamu. Aktif dalam hal-hal yang positif.
Jangan nyerah.

Kadang kamu akan menerima penolakan,
tapi coba deh, gali apa yang bisa kamu dapatkan.
Kamu bisa ngebuat itu jadi bahan kamu buat introspeksi
dan acuan supaya kamu bisa lebih baik lagi.

Setiap orang gabisa langsung jadi baik, gabisa langsung jadi expert.
Pasti mereka belajar dari awal, mereka berproses.

Suatu saat kamu juga bakal dapet suatu perlakuan yang diluar ekspektasi kamu,
Menjadi orang yang baik gabisa menjamin semua orang juga akan menjadi orang baik.
Tapi hal kayak gini bisa kamu jadiin suatu bahan pembelajaran,
hal yang kamu lakukan mencerminkan diri kamu.
Sebisa mungkin tahan diri kamu buat ngelakuin hal yang jika posisinya kamu yang dapet perlakuan kayak begitu, kamu gamau.

Balik lagi ke poin penting fikiran gue,
Orang-orang berproses, kamu juga.
Saya pun iya.
Ada orang yang melalui proses menjadi lebih baik, ada juga yang sebaliknya.
Tergantung dari cara kamu belajar dari proses tsb.

-----

No, disini gue gamau jadi pihak yang kesannya sok bijak karena hidup gue selalu dapet kemudahan,
beberapa hari yang lalu gue juga abis nerima sebuah penolakan kok,
tapi ya disini gue nyoba mandang sesuatu dengan pikiran positif gue.

... dan ga ada salahnya kan, gue berbagi itu? :)

proses

Been thinking too much these past few days and yes, I guess I almost hit my limit.


Hidup kadang lucu.
Dan saya memiliki beberapa alasan mengapa saya mengatakan itu.

Saat orang-orang mengatakan kamu ini, itu,
pernahkah kamu mempercayai mereka sepenuhnya?
Karena gue ngga.

Saat kamu mengatakan ke orang lain ini, itu,
apakah kamu memaksa mereka untuk mempercayaimu sepenuhnya?
Karena gue ngga..

Kenapa?
I have trust issues.
Gue ga pernah bisa selalu percaya dengan orang 100%. Makanya, gue gapernah memaksa orang buat percaya sama gue sepenuhnya juga. Karena gue ngerti.

Bagi gue, tidak percaya dengan seseorang (mungkin) merupakan salah satu cara dalam mencegah berhadapan dengan ketakutan gue itu.


People make promises,
and sometimes, they break it themselves.

Kecewa, bukan? Saat kamu sudah berekspektasi namun berakhir tidak sesuai dengan harapanmu?

Ngga jarang gue menilai sesuatu dari sisi negatif.
Bawaan kali ya.

((mau sok dewasa dikit))
Jujur sih, saat menjalin suatu komitmen dengan seseorang,
gue gapernah ga punya suatu fikiran kalo hubungan itu bisa berakhir kapan aja.
Ga jarang temen-temen gue curhat kalo cowok mereka "manis diawal doang",
Ga jarang dari mereka yang berpendapat "enakan pas masih PDKT",
Mungkin gara-gara banyak dicurhatin kayak gitu jadi ngubah mindset gue kali ya, hahaha.

And maybe, because of the same reason,
I became not know how to act when someone says sweet words to me.
Canggung, Kikuk.

Ga gue pungkiri kalo gue seperti cewe-cewe pada umumnya, yg meleleh kalo ada orang ngomong yg manis-manis,
Tapi ga gue pungkiri juga, tepat saat itu, otak gue seakan pengen teriak "Don't. Don't say that. Jangan bikin saya percaya akan perkataan2 kamu karena saya tau omonganmu itu bisa saja cuma berlaku sementara waktu."

Masalah kepercayaan ini juga ngaruh sama pandangan gue ke orang-orang,

Saat kamu ada suatu masalah, akan ada beberapa orang yang nanya,
"Kamu kenapa?" atau mungkin "ada apa?"
Tapi kamu gabisa bedain mana yang bertanya karena memang mereka peduli,
dengan mereka yang bertanya karena hanya sekedar ingin tahu.

Saat kamu merasa kamu telah mengenal seseorang,
Apakah kamu memang mengenal mereka?
Atau kamu mengenal apa yang hanya mereka ingin kenalkan tentang dirinya kepadamu?

aku.